Perbedaan Jelas mengenai Praktisi dengan Teoritis sebagai Mentor / Coach yang membantu kita.

KODE IKLAN YANG DIPARSE
KODE IKLAN YANG DIPARSE

Semalem,
saya belajar suatu hal berharga dari tmn saya yg sharing di IMS.
Beliau sharing kepada IMS community, menurut yang dia rasakan dia tlah mengikuti sebuah kelas motivator terkenal dan menghabiskan ratusan juta.
karna ada promise 100% money backguarantee jika tdk bermanfaat, dia minta refund dan lg proses refund hanya 40% nya saja...
Dia menjelaskan Motivator tsbt hanya membuat Semangat dia berkobar kobar saja, tetapi ketika dia bertanya. Gimana caranya?
Si Motivator Menjawab ikutlah kelas xxx.
dan dia pun meninggalkan motivator itu krn dianggap motivator hanya bisa menyemangati dan hanya memberitahukan what to do, tapi ga ada how to do.
Kemudian beliau mengambil kelas coach bisnis yg mempunyai begitu byk sertifikasi stlah mengikuti apa yg diajarkan coach bisnis, beliau mengalami kebangkrutan bisnis.
wkt bisnisnya bangkrut dan dia tnya balik ke coach bisnisnya, coach bisnisnya info ke dia. setiap bisnis itu ada risikonya...
lalu dia putus dan tdk melanjutkan coach bisnisnya karna dia merasa byr mahal kan utk ngilangin dan ngurangin risiko, klo cmn dgrin bisnis ada risikonya yah buat apa byr si coach bisnis lg?
kemudian beliau mencoba mencari mentor, mulai dari mentor yg ngerokk duit trus tiap x ditnya how to dan minta ktmuan. sampai beliau menemukan mentor yg ngajarin what to do, how to do, ketemuan ga ngerjain tugas yg di ksh info mentor dia. dia di marahin oleh mentornya.
si mentor ini ngajar dan sediain wkt disela sela kesibukannya sbg eksekutif perusahaan. Dan beliau membantu tanpa dibyr lagi, dan apa yg diajarkan melebihi dari apa yang dia byr pertama kali.
Hingga akhirnya tmn saya ini sukses eksport dan import saat ini utk bisnisnya.
Kesimpulan yg dia sampaikan adalah
1. Carilah Mentor yang praktisi dan mulai bisnis dari nol / dari susah jatuh bangunnya dulu. Bukan karena dia uda punya modal dan kaya duluan.
Karna kita perlu kisah dan cara utk mengetahui gmn rasanya bangkrut, hopeles, bokek, ngemis2 sampai bangkit. bukan disuntik duit krn org tua kaya ga mau lihat anaknya susah.
2. Cari coach yang memang punya bisnis real sblm menjadi coach, jgn coach yang bisnisnya adalah coaching bisnis aja.
Bagaimana dia mengetahui lebih jauh mengenai Bisnis dan bisa coaching? klo dia sendiri ga pernah ada di dlmnya, Jgn percaya dengan sertifikasi karna sertifikasi bisa dibeli, asalkan anda mau membayarnya saja. tapi pengalaman praktisi tidak bisa dibeli dan ditawar.
3. Carilah Mentor yang jgn dikit2 ngmgin duit, stiap x ktmu tnya wani piro? atau yg dikit2 nawarin kelas lanjutan disuruh byr lg. cari lah mentor yang mau membantu krn ingin membuat anda berkembang bkn yg mw menghabiskan uang Anda.
Krn mentor yg beneran mentoring anda dia ga perlu uang anda. krn mrk sendiri kebykan sudah mempunyai penghasilan yg bisa jd lebih dari kita.
4. Motivator tdk sama dengan Mentor, motivator membuat anda utk bergerak, tetapi tidak memandu dan mendampingi anda bagaimana mencapai impian Anda.
Jika karyawan Anda letih, lesuh krg semangat itu tugas anda utk menghired motivator agar karyawan Anda tergerak biar semangat. Jgn Anda yg kebykan makan kata2 motivasi tapi ga tahu cara gmn mengembangkan bisnis Anda.
5. Pengalaman pribadi adalah guru terbaik, tetapi jgn lupakan pengalaman mentor dan praktisi lebih menghemat biaya trial dan error anda
Demikian 5 kesimpulan Maknyozzz yang didapatkan dari gathering kmrn, manteppp tenann....
"REALITA kehidupan TERKADANG ga SEINDAH cerita, Jadi berhentilah untuk BERKHAYAL, dan mulai lah MENCOBA dan MELANGKAH"
#Iwan kenrianto
KODE IKLAN YANG DIPARSE

0 Response to "Perbedaan Jelas mengenai Praktisi dengan Teoritis sebagai Mentor / Coach yang membantu kita."

Posting Komentar